Selamat sore gaess.... mohon maaf sebelumnya nih lama gak nongol. hehehe.... Soalnya admin sibuk terus nih. Biasa...kuliah, tugas, ukm, dan akhirnya tepar. :D
Langsung aja nih... checkidot materi yg baru....
Sekarang kan lagi ngetrend alias booming materi Teknik Pengukuran nih di kampus teknik UNEJ, apalagi bagi temen2 mahasiswa Teknik Mesin. Nih admin ada sedikit materi tahun lalu, barangkali bermanfaat.
1. Kecepatan`
Metode kalibrasi alat ukur kecepatan dengan menggunakan rumus mencari kecepatan yaitu:
Kecepatan = Jarak di bagi waktu tempuh. Dalam proses pengukuran kecepatan , misal menggunakan jarak 100 meter dan dalam waktu 30 detik, di hitung berapa jarak yang di tempuh. Lalu hasil dari perhitungan itu di bandingkan dengan alat yang telah di buat.
2. Regangan
Suatu metode sederhana untuk pengukuran regangan ialah dengan menempatkan semacam penandaan berupa kisi pada permukaan benda uji dan kemudian mengukur deformasi kisi ini bila spesimen itu diberi beban. Sensitivitas metode kisi bergantung pada ketelitian pengukuran anjakan garis-garis kisi. Untuk pengukuran itu seringkali digunakan mikroskop mikrometer. Metode kisi ini berlaku untuk bahan dan proses dimana terdapat deformasi yang cukup besar karena beban. Metode ini dapat diterapkan untuk mengkaji regangan yang terjadi pada proses membentuk logam lembaran. Deformasi kisi sesudah pembentukan memberikan petunjuk kepada perancang mengenai tegangan-tegangan lokal yang terjadi pada bahan itu selama proses pembentukan.
3. Daya / Beban
Kalibrasi daya / beban dilakukan dengan metode perbandingan antara alat ukur AVO meter yang ada di pasaran dengan alat ukur buatan.
4. Tekanan
Kalibrasi alat ukur tekanan dilakukan dengan cara perbandingan. Perbandingan yang dimaksudkan disini adalah membandingkan alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran.
Kalibrasi dilakukan secara bertahap dengan sistem perbandingan. Perbandigan yang digunakan adalah 10, 20, 30, dan 40 pada alat ukur yang ada dipasaran untuk dibandingkan dengan alat ukur buatan.
Setelah kalibrasi dilakukan, kemudian data hasil kalibrasi di catat dan langkah berikutnya menentukan perbandingan alat ukur.
5. Getaran
Metode kalibrasi alat ukur tekanan dilakukan dengan cara pengukur tekanan tabung Bourdon. Alat ini banyak digunakan dalam pengkuran tekanan statik.
Tabung - tabung ini banyak terdapat dipasaran dalam berbagai ukuran (diameter 1 inchi sampai 16 inci) dengan berbagai tingkat ketelitian contoh alat ini sering digunakan untuk pengukuran tekanan dalam tangki.
Pengukur Heise ialah alat pengukur jenis tabung bourdon yang sangat teliti, dengan ketelitian 0,1 % bacaan skala penuh dan alat banyak digunakan pada laboratoium.
6. Suhu
Metode kalibrasi alat ukur suhu dilakukan dengan cara perbandingan. Maksud perbandingan disini adalan dengan membandingkan antara alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada.
Kedua alat ukur tersebut kemudian di uji pada udara bebas dan pada air yang dipanaskan secara bertahap.
7. Gas
Metode kalibrasi alat ukur gas dilakukan dengan bantuan gas korek api jenis korek gas. Gas bensol dari korek diambil kemudian disimpan dalam suatu wadah. Kemudian dengan bantu suntikan, dilakukan pengkalibrasian dengan langkah sebagai berikut:
- Ambil 10 cc udara bebas pada suntikan.
- Kemudian ambil gas bensol dari wadah hingga angka pada suntikan mencapai angka 100 cc.
- Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pencampuran gas dilakukan dengan perbandingan 1:9.
- Kemudian campuran dari gas pada suntikan tersebut disemprotan ke alat ukur.
- Mencatat angka yang ditunjukkan oleh alat ukur.
- Menentukan tingkat keakuratan alat ukur
- Mengulangi proses kalibrasi dengan perbandingan gas 2:9, 3:9, 4:9 dan 5:9.
- Mengulangi proses di atas dengan 100 cc gas elpiji dan 100 cc udara bebas.
Setelah langkah – langkah di atas dilakukan, maka dapat diperoleh data dimana data tersebut merupakan tingkat keakuratan, presisi dan sensitivitas pengukuran dari alat ukur gas.
8. Displacement (Perpindahan)
Metode kalibrasi alat ukur perpindahan dilakukan dengan cara perbandingan atau menggunakan meteran. Misal di gunakan jarak 100 meter, kita mengukur perpindahannya.
9. Jarak
Metode kalibrasi alat ukur jarak hampir sama dengan metode pengukuran displacement (perpindahan). Jarak adalah panjang lintasan yang di tempuh sedangkan perpindahan adalah letak dari posisi awal ke posisi akhir
10. Gaya / Beban Puntir
Metode kalibrasi alat ukur Gaya / beban punter dilakukan dengan menggunakan Timbangan kodok yang menggunakan sistem tuas untuk mengukur gaya yang besar dengan memakai standar berat yang jauh lebih kecil. Batang lengan neraca disembangkan dengan mengkombinasikan dengan tepat pemberat gantung dan tangan tuas pemberat geser sepanjang skala yang sudah dikalibrasi. Timbangan ini dapat mengadakan gerak keseimbangan sendiri dengan menambahkan sensor listrik untuk pergeseran untuk mendeteksi keadaan seimbang dan sebuah sistem penguat motor untuk menggerakkan pemberat geser pada posisi seimbang.
11. Gaya / Beban Lentur
Metode kalibrasi beban lentur dilakukan dengan metode berikut:
- Menyiapkan bahan berupa genteng beton sebanyak 3 buah.
- Mengukur dimensi benda uji panjang, lebar, tinggi dengan alatpengukur panjang.
- Mengatur jarak tumpuan selebar 30 cm atau letakkan benda uji pada2 tumpuan dimana jarak kedua tumpuan ±30 cm.
- Memasang benda uji pada mesin uji lentur, letakkan benda uji pada tengah – tengah penyangga, kemudian mesin dinyalakan sampai sampel patah atau pecah dengan kecepatan 20-30 kg/detik.
- Mengoperasikan mesin uji dan mematikannya ketika genteng patah atau retak.
- Mencatat kuat lentur genteng maximum yang ditunjukkan jarum penunjuk saat sampel pecah.
- Mengeluarkan benda uji dan mengamati retakannya.
Setelah langkah – langkah di atas dilakukan, kemudian dilakukan pencatatan data dan perbandingan dan kemudian menyimpulkan suatu kesimpulan guna menentukan perbandingan output dari alat ukur terhadap satuan yang digunakan.
No comments:
Post a Comment